Selasa, 19 November 2019

Baikmu Ternodai Salahmu

Baikmu Ternodai Salahmu

Oleh: Novita Indah Lestari
Gambar : Pixabay

Kenapa sih, manusia cenderung lebih mudah mengingat kesalahan orang daripada kebaikannya? Apakah ini fitrah pada manusia? Ada teman kita nih yang baik hati sekali. Dia care banget sama kita selalu ada setiap kita butuhkan. Suatu hari teman kita itu berbuat salah sama kita. Apa yang langsung kita ingat dari dari dirinya? Kesalahannya itu? Lalu kebaikan-kebaikannya yang lama mana, nggak dihitung itu kenapa? Itulah sejuta kebaikan yang tergoda oleh satu kesalahan. Bahaya sekali ya.
Berikut bahayanya mengingat kesalahan orang lain dan melupakan kebaikannya:
· Timbulnya Penyakit Hati
Hati yang sehat tentu  tidak menyimpan kebencian, kemarahan bahkan dendam kepada orang lain. Jika seseorang selalu mengingat kesalahan dan tidak ingat lagi kebaikan orang lain maka hati orang itu telah sakit. Orang yang ingat pada orang lain karena kesalahannya maka yang ada di hatinya hanya ada benci saja, benci dan terus benci. Tak ada lagi kelembutan pada hatinya. Ali bin Abi Thalib berkata: “jangan jelaskan tentang dirimu pada orang lain karena yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tak akan percaya itu”. Jadi jika di mata seseorang kita sudah salah maka hal apapun yang kita lakukan dan katakan padanya tak lagi terlihat kebaikannya tak ada lagi sisi benarnya. Orang tersebut telah terhinggapi penyakit hati. Na’udzubillah.
·      Hidupnya Akan sempit
Orang yang selalu mengingat kesalahan orang lain dan melupakan kebaikan hatinya maka tidak ada keberkahan dalam hidupnya karena hari-harinya penuh dengan penyakit hati. Ketemu sama orang itu tidak pernah mau, benci, hidupnya sempit jadi apa-apa terbatas. Orang yang senantiasa mengingat kesalahan orang lain maka hidupnya penuh prasangka, hidupnya sempit. Ya sudahlah, itu urusan dia sama Allah. Urusan kita adalah selalu berbuat baik walaupun dengan orang yang berbuat selalu kepada kita.
·      Putus Tali Silahturahmi
Rugi sekali orang-orang yang memutus tali silahturahmi. Kata Rasulullah boleh tidak berbicara selama tiga hari, tapi setelah lewat dari tiga hari mereka tidak berdamai dan kemudian dia meninggal maka diharamkanlah surga baginya. Maka orang terbaik adalah yang mendahului salam. Ingat silahturahmi bukan membalas dengan kebaikan tapi silahturahmi adalah menyambung segala sesuatu yang terputus dan itu adalah ciri orang mukmin, tidak mau ada musuh dalam hidupnya walaupun dia tidak suka dengan orang tetap berusaha membersihkan hatinya dan berusaha menjalin hubungan baik dengan orang itu.
·         Merasa Dirinya suci
Dalam hadits :
Pernah Rasulullah SAW duduk di depan sahabat tertawa terbahak-bahak kemudian Umar bertanya kenapa, kemudian Rasul ingat anda cerita di akhirat nanti ada orang mengatakan “wahai Allah, aku pernah didzolimi oleh orang itu aku tidak pernah lupa dengan kesalahannya” tapi kemudian Allah berfirman lagi “maukah kau surga ini ? “MAU”. Kau dapat surga ini dengan cara kau maafkan kesalahan orang yang menyakitimu kau lupakan kesalahannya dan kau bisa bergandengan dengannya untuk menuju surga Allah. Kita mau surga bukan? Maka merendah dirilah kita di hadapan Allah, kita bersihkan hati kita supaya tidak ada dendam, agar tidak ada marah, agar tidak ada benci, jadilah tentram hidup kita, Insyaallah terhindar dari bahaya-bahaya itu.
Allah berfirman :
  
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (Q.S An-Nahl :90)
Berbuat ihsan, memberi setelah mendapat, kebaikan dibalas kebaikan itulah adil. Tetapi ada, orang mendapat satu ia memberinya tiga, setelah seseorang buat salah kepada kita, kita beri dia hadiah, luar biasa semoga kita dimudahkan untuk seperti itu.
Lalu bagaimana sih caranya biar kita bisa melupakan kesalahan orang lain dan ingat kebaikannya ? Berikut ini cara-caranya :
·         Muhasabah diri
Kalau kita tidak bisa hitung kebaikan orang lain, kita hitung salah kita. Ketika orang berbuat salah pada kita, coba kita hitung kesalahan kita pada dia lenih banyak kok. Oh, mungkin saya pernah berbuat ini pada orang lain, Allah balas dengan orang lain yang datang. Jadi muhasabah diri akan memudahkan kita untuk tetap ingat kebaikan orang lain dan melupakan kesalahannya.
·         Bersyukur dan sabar
.
·         Minta kelembutan hati pada Allah
·         Mengingat besarnya pahala memaafkan orang lain.
·         Pahala memaafkan adalah amalan yang tidak kita tahu pahalanya, tidak bisa kita hitung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us