Tetap Segar dan Sehat di Bulan Ramadhan
Oleh Siti Rokuyah
1. Mengakhirkan Sahur.
Hikmah mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengakhirkan sahur memang banyak manfaatnya bagi tubuh. Tubuh akan mempunyai tenggang waktu yang cukup guna membakar makanan untuk dirubah menjadi kalori (energi), sehingga badan tidak akan lemas pada siang hari. Faedah makan sahur diakhirkan disebutkan oleh Ibnu Jamroh, ia berkata, nabi sallallahualaihi wassalam telah memandang suatu amalan yang sangat mudah bagi umatnya yang dilakukan. Seandainya makan sahur dilakukan ditengah malam (bukan diakhir waktu sahur), tentu juga memberatkan.orang yang makan sahur ditengah malam pun dapat membuat lalai dari shalat subuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang.” (Fath Al- Bari, 4: 138).
Jadi, waktu makan sahur nabi sallallahualaihi wassalam adalah dekat dengan waktu subuh, artinya beliau akhirkan.
Sedangkan waktu berakhirnya adalah mendekati adzan subuh berkumandang.
2. Hindari Tidur Setelah Makan Sahur
Banyak yang tidak menyadari betapa betapa bahayanya kebiasaan ini. Langsung tidur setelah makan sahur dan dapat berdampak negatif bagi kesehatan bagi tubuh. Diantaranya adalah lemak tubuh menimbun, asam lambung naik, diare, stroke. Agar tidak tidur setelah sahur maka harus melalukan kegiatan yang bermanfaat misalnya sahur, mengaji, membaca, dan zikir.
3. Hindari Sikap Bermalas-Malasan
Bermalas-malasan tidak dianjurkan dalam Islam, apalagi di bulan Ramadhan. Tetaplah aktif melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk amalan-amalan yang mendatangkan pahala serta olah raga ringan. Berolah-raga bisa dilakukan pagi hari, misalnya jalan, lari di tempat, bersepeda atau senam. Aktivitas pada saat puasa justru dapat merangsang pengeluaran hormon-hormon anti insulin yang berfungsi melepas gula darah dari simpanan energi, sehingga kadar gula darah tidak menurun dan pada akhirnya tubuh tetap bugar sepanjang hari.
4. Tidur Cukup
Tidur yang cukup saat bulan ramadhan sangat penting maka dari itu kita perlu menyesuaikan jam-jam tidur agar tubuh tetap terjaga kesehatannya meskipun pukul 03:00 kita harus bangun untuk makan sahur kemudian dilanjutkan aktifitas sambil menunggu waktu subuh. Waktu-waktu yang baik saat bulan puasa adalah mulai tidur pukul 10 – 11 malam, organ hati kita mulai menyimpan darah dan menjadikannya lebih dingin. Kelenjar endrokrin kita juga mulai bekerja untuk menambahkan enzim dan elektolit pada tubuh. Pada pukul 11 – 1 pagi, organ hati mulai bekerja untuk melepaskan racun dari tubuh kita , termasuk kolestrol yang diproses dengan baik, bagian otak juga difungsikan jadi lebih baik. Kemudian ketika sudah pukul 1 -3 pagi, darah dan seluruh kotoran pada tubuh bakalan dibuang.
5. Menyegerakan Berbuka Puasa
Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan (HR. Bukhori dan Muslim). Bagaima tidak, mulai terbitnya fajar hingga waktu adzan maghrib, mereka menahan diri dari hal yang membatalkan puasa seperti, makan, minum, hingga menahan diri dari hawa nafsu.
Menyegerakan berbuka puasa memiliki keutamaan, diantaranya adalah menjadi umat yang dicintai di sisi Allah SWT, berada dalam kebaikan, mengamalkan sunah, terhindar dari keburukan.
6. Saat Berbuka Memulai Makan Dengan Rasa Manis
Saat berbuka, awali dengan makanan atau minuman manis, seperti kurma atau teh manis, atau minuman manis lainnya. Demikian juga Rasulullah telah memerintahkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tak memiliki kurma, maka hendaklah dengan air.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, dia bercerita:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, biasa berbuka dengan beberapa buah ruthab (kurma segar) sebelum mengerjakan shalat. Jika beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mendapatkan ruthab, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan beberapa buah tamr (kurma masak yang sudah lama dipetik). Dan jika tidak mendapatkan tamr, maka beliau meminum air”.
Memberi sesuatu yang manis pada tubuh saat perut dalam keadaan kosong lebih diterima dan bermanfaat bagi anggota tubuh, apalagi badan yang lemah akan menjadi kuat kembali.
7. Hindari Minum Air Dingin Atau Es.
Buka puasa dengan air es tidak baik, hal tersebut di sebabkan karena air es akan membuat lambung berkontraksi, pernyataan ini di sampaikan oleh salah satu dokter dari IDI atau Ikatan Dokter Indonesia yakni Dokter Nursyam.
Menurutnya, jika kita tetap ingin minum air es maka setidaknya kita memberi jeda dalam kurang lebih 5 sampai 10 menit, karena setelah waktu jeda ini maka kondisi perut akan kembali stabil.
8. Berbuka Hendaknya Dilakukan Secara Bertahap
Berbuka puasa hendaknya dilakukan dengan cara bertahap dan tidak terburu-buru agar lambung tidak kaget, dengan demikian kerja lambung tidak terlampau berat karena lambung membutuhkan ruang kosong untuk mencerna makanan. Untuk meringankan kerja pencernaan, kunyah makanan dengan baik.
9. Menkonsumsi Makanan Berserat
Perbanyaklah makan sayur dan buah saat berbuka atau sahur. Selain mengurangi kekeringan tubuh (karena kandungan air dalam makanan berserat cukup tinggi), tubuh juga dapat menahan rasa lapar lebih lama dengan makanan berserat. Hal ini diakibatkan tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna makanan berserat. Demikian juga daging hewan berkaki empat dan unggas bisa bertahan lama di perut
10. Menkonsumsi Makanan Bergizi.
Perbanyak makanan yang mengandung lima unsur gizi lengkap, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, agar tubuh tetap sehat. Vitamin yang perlu dikonsumsi setiap hari adalah vitamin A, B dan C yang banyak terdapat pada buah berwarna merah atau kuning, sayuran berwarna hijau tua atau kacang-kacangan
11. Tetap Bersiwak Dan Mandi
Dianjurkan tetap bersiwak, menyiramkan air dingin pada kepala dan juga mandi. Bersiwak atau gosok gigi boleh dilakukan oleh orang yang berpuasa. Demikian juga tidak ada masalah dengan berkumur dan mendinginkan diri pada badannya. Dalam suatu riwayat disebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyiramkan air pada kepalanya, sedangkan beliau n dalam keadaan berpuasa, karena haus atau panas yang menyengat. Ibarat tanaman, jika kekeringan, maka apabila disiram air, tanaman tersebut akan menjadi segar kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar