Dosa yang Tidak Terampuni
~ Oleh : Wahyu Miftakhul Huda ~
![]() |
Gambar : Pixabay |
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا ٤٨
Artinya :
Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain dari ( syirik ) itu bagi siapa yang di kehendaki-Nya. ( Q.S Annisa : 48 )
Pengertian kalimat “dan Dia mengampuni segala dosa selain dari syirik “, artinya walaupun terpaksa takut di bawa mati lantaran kurang banyak istighfarnya ketika masih ada umur, maka dosa selain syirik itu masih bisa di ampuni oleh Alloh. Kalau dia sudah masuk di dalam neraka akan Alloh keluarkan dari neraka itu. Akan tetapi kalau dosa kemusyrikan sampai di bawa mati tidak di ampuni oleh Alloh, bahkan dimintakan ampunan kepada Alloh dari keluarganya yang masih hidup pun tidak boleh.
Marilah kita amati, mengapa pada zaman sekarang banyak sekali orang yang terjerumus dalam kesesatan ? ada yang keluar dari agama Islam, ada yang menyekutukan Alloh dengan makhluk lain? Hal ini terjadi karena mereka (manusia) lebih mementingkan perihal duniawi saja seperti keluar dari agama Islam hanya untuk menikahi pasangannya yang berbeda agama, diiming-imingi harta dunia dengan keyakinannya yang digadaikan. Kemudian menyekutukan Alloh dengan yang makhluk-Nya seperti jin, batu, keris, pohon, dan benda keramat lainnya.
Sekarang bagaimana dengan permasalahan tersebut? Pahamilah kenikmatan dunia tidak ada apa-apanya dengan kenikmatan akhirat. Jika diibaratkan seperti jarum jahit yang dicelupkan dalam air yang berada di samudra luas. Orang-orang yang terjerumus dalam kesesatan sesungguhnya adalah orang yang kufur nikmat.
Alloh menguji kita itu dengan berbagai macam versi, di ataranya adalah nikmat sehat, nikmat kecukupan, nikmat kekurangan, nikmat perasaan. Di antara nikmat-nikmat tersebut manakah yang paling banyak membuat orang kufur nikmat sehingga mendorong seseorang untuk menyekutukan Alloh? Yaitu nikmat kekurangan. Kita boleh merasa bahwa rizki kita kurang , harta kita kurang, akan tetapi jangan sampai iman kita juga kurang. Dengan demikian semua kekurangan yang kita rasakan akan berbalik menjadi rasa syukur apabila kekurangan itu dilandasi dengan iman yang kuat, karena jika kita sedang kekurangan belum tentu semuanya serba kekurangan, kita sedang susah tetapi jasmani dan rohani kita sehat, semua keluarga bahagia juga patut kita syukuri.
Kesimpulannya, apapun kenikmatan yang kita rasakan pastikanlah selalu kita landasi dengan iman dalam diri kita masing-masing agar kita tidak termasuk dalam golongan manusia yang kufur nikmat.
Demikian sedikit ilmu yang bisa saya bagi, bila terdapat banyak kesalahan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar