Senin, 04 November 2019

Fastabiqul Khoirot di Bulan Ramadhan

Fastabiqul Khoirot di Bulan Ramadhan

~ Oleh : Restu Rizal Nasrul Khaq ~

Gambar : Pixabay

Kewajiban Berpuasa
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita sehingga kita di berikan nikmat sehat untuk bisa menunaikan ibadah saum di bulan suci Ramadhan ini. Sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW dan para sahabatnya yang selama ini menjadi suri tauladan kita sebagai umat Islam.
Sebagai umat Islam kita diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama 30 hari penuh di bulan suci Ramadhan ini. Sebagaimana firman Allah SWT yang terkandung dalam surat Al-Baqarah ayat 183 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Sangat jelas dari ayat tersebut di tujukan kepada kita sebagai umat Islam di wajibkan untuk melakukan ibadah puasa ini agar kita bisa menjadi orang-orang yang bertaqwa.
Karena dengan ketaqwaan itulah yang insyaallah akan menuntun kita menuju surganya Allah SWT.

Amalan Paling Besar Pahalanya di Bulan Ramadhan
Selain melaksanakan ibadah puasa kita sebagai orang yang beriman juga di anjurkan atau di perintahkan untuk melaksanakan amalan-amalan shalih lainya antara lain :
1.    Bersedekah.
2.    Sholat Malam
3.    Sholat Tarawih
4.    Tilawatil Al-Qur’an
5.    Perbanyak Sholawat
Dan amalan yang paling besar pahalanya di antara amalan-amalan lainya adalah Tilawatil Al-Qur’anatau Tadarus Al-Qur’an. Karena satu hurufnya dalam Al-Qur’an mengandung 10 kali lipat kebaikan. Hal itu merujuk kepada hadits berikut ini :
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
Maka dari itu, semakin banyak kita membaca Al-Qur’an tentunya akan semakin banyak pahala yang akan kita dapatkan. Insyaallah.
Namun sayangnya masih banyak di antara kita yang beralasan untuk tidak membaca Al-Qur’an antara lain ada yang beralasan sibuk dengan pekerjaanya, sibuk ngurusin tugas, atau mungkin sibuk mengurus anak-anak. Sungguh sangat disayangkan.
Padahal di akhirat nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban atas hal tersebut. Saat di Yaumul Hisab nanti , waktu amalan kita di hitung kita akan ditanya oleh Allah SWT tentang hal mengamalkan Al-Qur’an. Tentunya kita tidak akan bisa beralasan lagi di depan sang raja yang maha merajai lagi maha mengetahui. Allah sudah datangkan kepada kita orang yang Allah hilangkan penglihatanya tetapi semangat dalam membaca Al-Qur’an, semangat dalam mengamalkanya. Sedangkan kita sebagai orang yang di beri fisik normal masih banyak beralasan untuk tidak membaca Al-Qur’an? Naudzubillah, semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang tersebut.

Puasa yang Sia-Sia
Adapun yang hal-hal yang harus ditinggalkan di bulan Ramadhan antara lain :
1.    Perilaku tercela
2.    Berkata kotor
3.    Bermaksiat
4.    Berdusta
Sejatinya puasa adalah sebagai perisai kita dari perbuatan-perbuatan tercela.
Nabi Muhammad SAW sudah memperingati kita dengan peringatan keras :
Rasulullah bersabda :
من لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya : “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”
Apa yang dimaksud dengan az-zuur? Imam As-Suyuthi rahimahullah mengatakan bahwa az-zuuradalah berkata dusta dan menfitnah (buhtan). Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya yang telah Allah larang.
Maka dari itu marilah kita Fastabiqul Khoirot di bulan yang penuh berkah ini, karena belum tentu kita bisa menjumpai bulan suci Ramadhan ini di tahun-tahun berikutnya.
Dan semoga kita adalah termasuk orang-orang yang mendapatkan berkahnya dan bisa istiqomah dalam ibadah di tahun-tahun berikutnya sehingga kita bisa menggapai derajat taqwa untuk bisa menuju surgaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us